Senin, 13 Mei 2013

HISAB JAMAL


Hisab Jamal adalah suatu metode ‘Aufaq yang dinisbahkan kepada penemunya Imam Ghazali Rhm. untuk menemukan rahasia asma dan ayat.

Dasar dari penisbahan kepada Imam Ghazali dan merupakan dasar hukum Musalatul Ghazali disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar Al Haitami dalam Kitab Beliau الفتاوى الحديثية لابن حجر الهيتمي (Al Fatawa Alhaditsiyah Li Ibni Hajar Al Haitami) sebagai berikut :


 مطلب: الأوفاق تنفع لقضاء الحوائج وهي جائزة إن استعملت في مباح
2 ــــ وسئل فسح الله في مدته: ما حكم علم الأوفاق؟
فأجاب نفع الله بعلومه: بأن علم الأوفاق يرجع إلى مناسبات الأعداد وجعلها على شكل مخصوص، وهذا كأن يكون بشكل من تسع بيوت مبلغ العدد من كل جهة خمسة عشر، وهو ينفع للحوائج وإخراج المسجون ووضع الجنين وكل ما هو من هذا المعنى وضابطه بطد زهج واح، وكان الغزالي رحمه الله يعتني به كثيرا حتى نسب إليه ولا محذور فيه إن استعمل لمباح بخلاف ما إذا استعين به على حرام، .
Berkata ibnu hajar. Ilmu aufaq adalah kembali kepada persamaan bilangan dan menjadikannya kepada bentuk yang khusus ini seperti berbentuk sembilan rumah yang sampai bilangannya dari tiap sudut 15(seperti yang saya kupas pada musalat ghazaly) dan di bermanfaat untuk tercapai keinginan, keluar dari penjara, dan melahirkan janin, dan setiap yang semakna dengan ini. dan rumusnya
بطد زهج واح
dan adalah alghazaly rahimahullah banyak menghabiskan waktu untuk itu, sehingga dinisbatkan ilmu itu padanya, dan tidak berdosa padanya jika digunakan untuk mubah, berbeda  jika digunakan pada yang haram. (Al Fatawal Haditsiyah Li Ibni Hajar Al Haitami)
 Yang perlu ditekankan disini adalah penggunaan Metode Hisab Jamal ini :
  1. Ini hanya pengetahuan saja yang jangan sembarangan penggunaannya apalagi jangan digunakan untuk hal-hal yang haram
  2. Mengenai tidak ada hubungannya dengan dzikir-dzikir umum yang jumlahnya tertentu dari Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam, kita tetap harus merujuk kepada tatacara Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam. Pengetahuan ini merupakan pengembangan dari Al Imam Ghazali.
  3. Seharusnya diamanatkan / diijazahkan oleh Ulama untuk mendapat wasilah dan fadhilah yang lebih afdhal. Namun bagi awam bisa juga mengamalkannya dengan mengharap barakah Ilmu Hisab Jamal ini dari Allah dengan Wasilah Al Imam Ghazali.
  4. Apa yang ditemukan Imam Ghazali Rhm. ini harus lebih dipahami untuk mempertajam bacaan wirid/aurad/dzikir. Mempertajam dengan maksud lebih masuk ke qalbi dan terkabulnya keinginan.
  5. Hisab Jamal ini sering digunakan oleh beberapa ulama, auliya’ dan beberapa Ahli Hikmah dalam memberikan ijazah aurad/wirid.


Bagaimana penggunaannya ?

Sebagaimana yang disebut didalam gambar, mari kita hitung beberapa Wirid Khususnya Asmaul Husna dan lainnya, dengan contoh-contoh sebagai berikut  (Ingat hitungnya dengan mencocokkan gambar) :

Wirid Asma’ul Husna Ya Lathif (يَا لَطِفُ)
Asma’ Allah Lathif terdiri dari huruf :
Lam Tha’ Fa’ = 30 + 9 + 80 = 129
Jadi jika kita ingin melazimkan wirid Asma’ Allah Lathif (Ya Lathif) ini, menurut metode Hisab Jamal Imam Ghazali adalah setiap kali / setiap waktu membaca, dibacanya 129 kali. Disini wirid Ya Lathifu 129 kali, kata “Ya” tidak ikut dihitung karena merupakan kata seruan/rintihan kepada Al Lathifu (Allah)

Wirid Hasbunallahu Wani’mal Wakiil (حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْل)
Kalimat Hasbunallahu Wani’mal Wakiil terdiri dari huruf :
Ha Sin Ba’ Nun Alif Alif Lam Lam Ha Wau Nun ‘ain Mim Alif Lam Wau Kaf Ya’ Lam =
8+50+2+60+1+1+30+30+5+6+50+70+40+1+30+6+20+10+30 = 450
Jadi jika kita ingin melazimkan wirid Hasbunallahu Wani’mal Wakiil ini, menurut metode Hisab Jamal Imam Ghazali adalah setiap kali / setiap waktu membaca, dibacanya 450 kali.
Demikian seterusnya silahkan dihitung sendiri untuk aurad yang lain.

Tambahan dari kami untuk mengamalkan aurad dengan hitungan Hisab Jamal Al Imam Ghazali, jika kita ingin barakah, beberapa ulama menambahkan kaifiat sebelum mengamalkannya yaitu :

  1. Awali dengan shalat sunnat dua rakaat (minimal)
  2. Hadrah Fatihah kepada Kanjeng Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam, Keluarga, Sahabat, para nabi Allah, orang-orang shalih, ulama, auliya’, Malaikatul Muqarrabin, Syaikh Abdul Qadir Jailani, Al Imam Ghazali, ahli kubur, semua saudara yang masih hidup dan khusus untuk niat taqarrub illallah dan bi ridhaillah. Hal ini sebagai tawasul do’a kepada Allah (Mengenai Shigat Hadrah Fatihah silahkan belajar kepada ulama yang faham)
  3. Baca Istighfar minimal 100 x. Sighat Istighfar minimal Astaghfirullah. (Sambil memahami posisi diri sebagai hamba Allah yang faqir dan dhaif).
  4. Baca Shalawat minimal 100x. Sighat shalawat minimal Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad. (Sambil menghadirkan sosok Rasulullah sebagai panutan kita dan syafa’at kita)
  5. Baca wirid yang dipilih dengan khusyu’ dan hudur dalam mengharap ridha Allah.
     Kebenaran Hakiki hanya milik Allah
     Hamba Allah yang dhaif dan faqir
     Dzikrul Ghafilin bersama Mas Derajad