Selamatan Kematian (Kenduri
Arwah) 1 – 7 hari dan 40 hari
Dasar pelaksanaan Selamatan
Kematian (Kenduri Arwah) termaktub dalam Kitab Al Hawi Lil Fatawi yang disusun
oleh Imam Jalaludin Abdurrahman As Suyuti Jilid 2 Halaman 178 begini :
Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi, kecuali bagi orang-orang yang beriman dan orang-orang yang beramal kebaikan, yang saling mengingatkan untuk menjalani kebenaran dan saling menasehati untuk menjalani kesabaran. - Qur'an Surat Al Asyr Ayat 1 - 3
Sangat sering kita membaca atau mendengar ucapan,
“Mana dalilnya ?”, “Kalau memang itu baik/benar mengapa Rasulallah dan para sahabat
tidak pernah melakukannya ?”, “Lau Kana Khairan Ma Sabaquna ilaihi ?”, “Apakah Rasulallah dan
sahabatnya pernah melakukannya ?” dan lain sebagainya. Hal ini paling sering
diucapkan oleh kelompok yang menolak amaliah pengikut I’tiqad
Ahlus Sunnah Wal Jamaah, seperti Yasinan, Tahlilan, Maulid Nabi Muhammad SAW.,
peringatan hari besar Islam, bermazhab, sunahnya mengucap ushalli sebelum
takbiratul ihram dan amalan lainnya.
Sebutan Sayyidina, Nabiyallah, Rasulallah dan sebutan lain sebelum penyebutan nama Muhammad SAW. adalah bentuk penghormatan. Penghormatan ini diperintahkan oleh Allah dalam Al Qur’an Surat An Nur Ayat 63 :
Artinya: Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.